Sambil Menangis, Pasha Ungu Mengaku Siap Mundur dari Palu
Kamis, 18 Oktober 2018
Edit
Wakil Wali Kota Ungu Pasha Ungu siap mundur usai peristiwa gempa
dan tsunami. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Wakil
Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said menyatakan siap mengundurkan
diri dari jabatannya bila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang mendera Kota
Palu pascagempa dan tsunami disertai likuifaksi pada Jumat (28/9) lalu.
"Saya
secara pribadi sebagai wakil wali kota kalau memang dianggap tidak maksimal
menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau
mengundurkan diri," ujar Sigit sembari meneteskan air mata seperti
dilaporkan Antara, Rabu (17/10).
Pernyataan
tersebut disampaikan Sigit di sela skors Rapat Dengar Pendapat di kantor DPRD
Kota Palu karena tidak dihadiri Wali Kota Palu, Hidayat. Menurut pria yang
akrab disapa Pasha Ungu itu, jika pascagempa masyarakat memintanya mundur,
dirinya siap. Meski demikian dia belum menyampaikan secara formal kepada Wali
Kota Palu atas sikapnya tersebut.
Pasha
juga mengaku tidak ambil pusing terhadap kelompok masyarakat tertentu yang sengaja
memperkeruh suasana agar warga tidak mempercayai kinerjanya selama ini, sebab
apa yang sudah dikerjakan dalam menangani bencana sudah dilakukan semaksimal
mungkin.
"Kami
tidak peduli dihujat, kami tidak mau pusing dihina sampai dikatakan tidak mampu,
saya secara pribadi tanpa membawa unsur-unsur pemerintah berusaha bekerja.
Kalau setelah ini, saya (mundur), mungkin pak wali seperti apa nanti, bagaimana
tanggap beliau, saya belum tahu," katanya.
Sambil
terbata-bata, vokalis band Ungu ini mengakui bantuan logistik yang datang di
awal-awal pascagempa terjadi sangat terbatas. Pasha mengklaim aparatur
pemerintah setempat sudah bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal kepada
masyarakat agar bisa kembali bangkit.
"Saya
kira itu bukan persoalan. Tapi hari ini bagaimana kita memberikan pemenuhan
jaminan hidup masyarakat kita terkait tuntutan kebutuhan makanan mereka, karena
tanggap darurat ini diperpanjang sampai tanggal 26 Oktober," tambahnya.
Warga Palu usai
diguncang gempa dan tsunami. (REUTERS/Beawiharta)
Rapat
dengar pendapat yang akan membahas pemulihan kota serta anggaran bantuan kepada
korban pascagempa diskors tanpa batas waktu sampai Wali Kota Palu, Hidayat
hadir untuk memberi penjelasan penanganan bencana.
Awalnya
rapat dipimpin Ketua DPRD Palu, Ishak Cae berlangsung alot sebab anggota dewan
mengajukan interupsi meminta wali kota hadir dalam rapat sesuai dengan
kesepakatan awal hingga akhirnya anggota lain ikutan interupsi dan walk out
meninggalkan ruang rapat.
Di
saat bersamaan sejumlah warga masuk di ruang rapat sambil membawa spanduk mosi
tidak percaya dengan pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu terkait
dengan penanganan pascagempa yang dinilai lamban. Mereka meminta beberapa
angota DPRD setempat bertanda tangan. Hingga saat ini rapat masih diskors.
Sumber : cnnindonesia.com