Waspada!!! Ini Gejala dan Penyebab Kanker Serviks pada Wanita


Apakah Anda seorang wanita berumur 30-45 tahun? Rentang usia ini diyakini paling rentan terserang kanker serviks. Jadi, hati-hati, manakala merasakan salah satu gejalanya dalam beberapa tahun terakhir.
Meski begitu, tidak berarti wanita berumur di atas 45 tahun aman dari serangan kanker leher rahim. Penelitian dari American Cancer Society membuktikan bahwa, perempuan lanjut usia memiliki risiko 15 persen terkena penyakit ini. Riset National Cervical Cancer Coalition menegaskan, sekitar 4.000 penderita kanker tersebut dipastikan meninggal dunia.
Lalu, apakah kanker serviks itu? Sebenarnya, penyakit tersebut bermula dari pertumbuhan sel yang tidak normal di saluran telur (uterus). Jika terlambat menangani, kanker bisa menyebar ke organ lain di dalam tubuh.

4 Penyebab Utama Kanker Serviks

Supaya dapat melakukan pencegahan, Anda harus mengetahui penyebab utama dan gejala klinisnya. Dengan demikian, kanker leher rahim bisa dicegah sejak dini.
Penyebab utama kanker leher rahim bervariasi; dari mulai bakteri hingga gaya hidup seseorang. Meski begitu, pertumbuhan sel kanker tersebut bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat.
Menurut ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof. Dr. dr. Andriyono, SpOG(K), satu dari 1000 wanita kerap menderita kanker leher rahim. Ia juga menyatakan, bahwa penyakit tersebut bisa berakibat fatal jika dibiarkan.
Lalu, apa saja yang bisa menyebabkan penyakit kanker leher rahim? Dilansir dari National Cervical Cancer Coalition, berikut ini adalah beberapa pemicu utamanya.

1. Kontaminasi Human Papillomavirus (HPV)

Kulit tangan Anda pernah ditumbuhi kutil? Virus HPV merupakan penyebab utamanya. Selain itu, HPV juga bisa menyerang organ vital, termasuk mengakibatkan kanker serviks.
Menurut National Cervical Cancer Coalition, pemicu kanker leher rahim adalah jenis HPV-16 dan HPV-18. Bahayanya, kehadiran virus tersebut tidak dirasakan oleh penderita. Bahkan, bisa bersarang di tubuh selama bertahun-tahun.

2. Jangkitan Chlamydia

Chlamydia bisa ditularkan melalui hubungan intim tanpa menggunakan pengaman atau kondom. Penyebabnya berupa bakteri yang menyerang organ reproduksi, termasuk rahim. Salah satu dampak chlamydia adalah kanker serviks pada wanita berusia muda atau di bawah 18 tahun. Mereka umumnya aktif secara seksual.

3. Menurunnya Kekebalan Tubuh Akibat Merokok

Anda wanita yang suka merokok? Mulai sekarang, kebiasaan ini harus dihilangkan secara perlahan. Dilansir dari situs cancer.org, zat kimia dalam rokok bisa melemahkan fungsi DNA. Dengan demikian, sel kanker akan berkembang secara abnormal.

4. Kehamilan di Bawah Usia 17 Tahun

Setiap wanita memiliki kekebalan organ intim yang berbeda. Untuk perempuan berusia di bawah 17 tahun, daya tahannya masih lemah. Selain itu, squamocolumnar junction juga berada di luar leher rahim. Karena itulah, virus HPV mudah masuk dan menjangkiti alat reproduksi.

4 Gejala Awal Serangan Kanker Serviks

Di awal serangan, penderita kanker leher rahim biasanya tidak merasakan sakit di bagian tubuh mana pun. Karena itu, harus dideteksi melalui screening. Menurut riset National Cervical Cancer Coalitionscreening terbaik dilakukan melalui pap smear dan tes HPV.
Selain itu, serangan kanker bisa dibaca melalui tanda-tanda klinis berikut ini.
  •  Terjadi pendarahan berlebihan saat menstruasi atau setelah berhubungan intim.
  •  Anda selalu merasakan nyeri di bagian panggul sesudah berhubungan intim.
  •  Terjangkit keputihan dengan aroma busuk, berwarna kecokelatan, berair, bahkan bercampur darah.
  •  Siklus haid menjadi tidak teratur dan timbul bercak.


3 Cara Mengatasi Kanker Serviks

Kematian akibat serangan kanker serviks terjadi jika Anda atau keluarga terlambat memeriksakan diri ke dokter. Semestinya, setelah mengetahui gejala klinis, proses screening segera dilakukan. Dengan demikian, penyakit kanker bisa disembuhkan. Berikut ini adalah tiga cara mengatasi kanker yang biasa dilakukan.

1. Radioterapi

Radioterapi adalah metode penyembuhan kanker dengan menggunakan gelombang radioaktif. Proses radioterapi terdiri dari dua macam, yaitu eksternal dan internal. Meskipun efektif membunuh sel kanker hingga ke jaringan, terapi ini memiliki efek samping. Dari mulai pembengkakan di bagian kaki, penebalan kulit, hingga penyempitan organ vital.

2. Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan dengan cara memasukkan zat kimia khusus ke dalam tubuh. Metode ini biasa diterapkan pada penderita kanker stadium 2 ke atas. Proses tersebut memakan waktu lebih dari 5 jam, bahkan beberapa pasien harus menginap di rumah sakit.

3. Pengangkatan Rahim

Jika kanker sudah sangat parah, biasanya dokter menyarankan operasi pengangkatan rahim total. Meski tindakan tersebut berisiko tinggi, beberapa pasien harus melakukan demi keselamatan. Pasalnya, kanker bisa menginfeksi bagian tubuh lain kalau tidak disingkirkan.
Itulah wawasan seputar kanker serviks beserta gejala dan penyebabnya. Semoga artikel ini bermanfaat.


Sumber : harvestsupplement.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel