Waspada!!! Ini Gejala dan Penyebab Kanker Serviks pada Wanita
Kamis, 12 Juli 2018
Edit
Apakah Anda
seorang wanita berumur 30-45 tahun? Rentang usia ini diyakini paling rentan
terserang kanker serviks. Jadi, hati-hati, manakala merasakan salah
satu gejalanya dalam beberapa tahun terakhir.
Meski begitu,
tidak berarti wanita berumur di atas 45 tahun aman dari serangan kanker leher
rahim. Penelitian dari American Cancer
Society membuktikan bahwa, perempuan lanjut usia memiliki
risiko 15 persen terkena penyakit ini. Riset National
Cervical Cancer Coalition menegaskan, sekitar 4.000 penderita
kanker tersebut dipastikan meninggal dunia.
Lalu, apakah
kanker serviks itu? Sebenarnya, penyakit tersebut bermula dari pertumbuhan sel
yang tidak normal di saluran telur (uterus). Jika terlambat menangani, kanker
bisa menyebar ke organ lain di dalam tubuh.
4
Penyebab Utama Kanker Serviks
Supaya dapat
melakukan pencegahan, Anda harus mengetahui penyebab utama dan gejala
klinisnya. Dengan demikian, kanker leher rahim bisa dicegah sejak dini.
Penyebab utama
kanker leher rahim bervariasi; dari mulai bakteri hingga gaya hidup seseorang.
Meski begitu, pertumbuhan sel kanker tersebut bisa dicegah dengan menerapkan
pola hidup sehat.
Menurut ketua
Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof. Dr. dr. Andriyono,
SpOG(K), satu dari 1000 wanita kerap menderita kanker leher rahim. Ia juga
menyatakan, bahwa penyakit tersebut bisa berakibat fatal jika dibiarkan.
Lalu, apa saja
yang bisa menyebabkan penyakit kanker leher rahim? Dilansir dari National Cervical Cancer Coalition, berikut
ini adalah beberapa pemicu utamanya.
1.
Kontaminasi Human Papillomavirus (HPV)
Kulit tangan
Anda pernah ditumbuhi kutil? Virus HPV merupakan penyebab utamanya. Selain itu,
HPV juga bisa menyerang organ vital, termasuk mengakibatkan kanker serviks.
Menurut National Cervical Cancer Coalition,
pemicu kanker leher rahim adalah jenis HPV-16 dan HPV-18. Bahayanya, kehadiran
virus tersebut tidak dirasakan oleh penderita. Bahkan, bisa bersarang di tubuh
selama bertahun-tahun.
2.
Jangkitan Chlamydia
Chlamydia bisa ditularkan melalui hubungan intim tanpa menggunakan
pengaman atau kondom. Penyebabnya berupa bakteri yang menyerang organ
reproduksi, termasuk rahim. Salah satu dampak chlamydia adalah
kanker serviks pada wanita berusia muda atau di bawah 18 tahun. Mereka umumnya
aktif secara seksual.
3.
Menurunnya Kekebalan Tubuh Akibat Merokok
Anda wanita
yang suka merokok? Mulai sekarang, kebiasaan ini harus dihilangkan secara
perlahan. Dilansir dari situs cancer.org,
zat kimia dalam rokok bisa melemahkan fungsi DNA. Dengan demikian, sel kanker
akan berkembang secara abnormal.
4.
Kehamilan di Bawah Usia 17 Tahun
Setiap wanita
memiliki kekebalan organ intim yang berbeda. Untuk perempuan berusia di bawah
17 tahun, daya tahannya masih lemah. Selain itu, squamocolumnar junction juga berada
di luar leher rahim. Karena itulah, virus HPV mudah masuk dan menjangkiti alat
reproduksi.
4
Gejala Awal Serangan Kanker Serviks
Di awal
serangan, penderita kanker leher rahim biasanya tidak merasakan sakit di bagian
tubuh mana pun. Karena itu, harus dideteksi melalui screening.
Menurut riset National Cervical Cancer
Coalition, screening terbaik dilakukan
melalui pap smear dan tes HPV.
Selain itu, serangan kanker bisa
dibaca melalui tanda-tanda klinis berikut ini.
- Terjadi pendarahan berlebihan saat menstruasi atau setelah berhubungan intim.
- Anda selalu merasakan nyeri di bagian panggul sesudah berhubungan intim.
- Terjangkit keputihan dengan aroma busuk, berwarna kecokelatan, berair, bahkan bercampur darah.
- Siklus haid menjadi tidak teratur dan timbul bercak.
3
Cara Mengatasi Kanker Serviks
Kematian akibat
serangan kanker serviks terjadi jika Anda atau keluarga
terlambat memeriksakan diri ke dokter. Semestinya, setelah mengetahui gejala
klinis, proses screening segera dilakukan. Dengan demikian,
penyakit kanker bisa disembuhkan. Berikut ini adalah tiga cara mengatasi kanker
yang biasa dilakukan.
1.
Radioterapi
Radioterapi
adalah metode penyembuhan kanker dengan menggunakan gelombang radioaktif.
Proses radioterapi terdiri dari dua macam, yaitu eksternal dan internal.
Meskipun efektif membunuh sel kanker hingga ke jaringan, terapi ini memiliki
efek samping. Dari mulai pembengkakan di bagian kaki, penebalan kulit, hingga
penyempitan organ vital.
2.
Kemoterapi
Kemoterapi
dilakukan dengan cara memasukkan zat kimia khusus ke dalam tubuh. Metode ini
biasa diterapkan pada penderita kanker stadium 2 ke atas. Proses tersebut
memakan waktu lebih dari 5 jam, bahkan beberapa pasien harus menginap di rumah
sakit.
3.
Pengangkatan Rahim
Jika kanker
sudah sangat parah, biasanya dokter menyarankan operasi pengangkatan rahim
total. Meski tindakan tersebut berisiko tinggi, beberapa pasien harus melakukan
demi keselamatan. Pasalnya, kanker bisa menginfeksi bagian tubuh lain kalau
tidak disingkirkan.
Itulah wawasan
seputar kanker serviks beserta gejala dan penyebabnya. Semoga artikel ini
bermanfaat.
Sumber : harvestsupplement.com