56 Anak SMP di Pekanbaru Nekat Sayat Tangan Sendiri
Selasa, 02 Oktober 2018
Edit
Ilustrasi
(Radarmalang.id)
JawaPos.com - Sebanyak 56 anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota
Pekanbaru, nekat menyayat tangannya sendiri. Dari hasil tes urine yang
dilakukan, mereka positif mengonsumsi minuman yang mengandung zat Benzo.
Hal
itu dibenarkan oleh Kepala BNN Kota Pekanbaru, AKBP Sukito. Ia menyebut,
terungkapnya peristiwa itu bermula ketika, pihaknya menjadi pembina upacara di
sekolah tersebut minggu lalu.
"Kita
lagi ada kegiatan di sekolah, jadi pembina upacara. Tiba-tiba kepala sekolahnya
menyampaikan ada semacam kecurigaan terhadap muridnya, kenapa kok muridnya
banyak yang menyayat tangannya itu. Itu ada bekas luka garis gitulah pakai kaca,"
ungkapnya, Jumat (28/9).
Awalnya,
kepala sekolah mengira kalau muridnya tersebut mengonsumsi narkoba. Menanggapi
kekhawatiran itu, BNN kemudian melakukan assessment. "Setelah
itu kita turun ke sana, kita lakukan assessment. Setelah diinterogasi
mereka enggak narkoba. Setelah telusuri mereka menyebutkan minuman itu
(Torpedo)," katanya.
Dari
hasil penelusuran pula, diketahui kalau sebagian besar murid di sekolah
tersebut mengonsumsi minuman dengan kemasan warna oranye yang harganya hanya Rp
1.000.
"Kami
tanya, kamu berapa kali, ada yang bilang tiga sampai empat kali. Rasanya segar,
cuma kalau enggak minum ada kurang, ketagihan. Pengakuan murid itu,"
bebernya.
Dari
pengakuan para murid tersebut, akhirnya BNN melakukan tes urine ke para murid
di sekolah itu. "Assessmentkita ada 56 orang. Tapi yang minum
sebagian besar. Setelah lakukan pengecekan dengan alat, ternyata mereka yang
mengonsumsi lebih dari dua ada indikasi positif benzo (zat anastesi atau bius)
tidak terasa sakit. Makanya disayat tangannya tidak terasa sakit," kata dia.
Minuman itu ternyata dijual bebas di sekolah.
Bahkan, minuman itu mudah didapatkan di tiap warung internet (warnet).
Sementara, menurut pengakuan para bocah,
mereka nekat menyakiti diri sendiri setelah menonton sebuah video di YouTube.
"Tujuan menyayat karena melihat YouTube. Dicoba mungkin karena
konsumsi itu rasa sakitnya kurang," ujarnya.
BNN Pekanbaru pun sudah mengecek produk
tersebut. Memang dari hasil penglihatan kalau minuman itu tidak diperuntukkan
bagi wanita hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. "Tapi kenyataannya
kok dijual bebas dekat anak sekolah. Berarti dari pihak ini tidak ada
pengawasan dan pendistribusiannya jangan di sekolah
kalau memang ada anjurannya," katanya.
Maka
dari itu, untuk memastikan adanya kandungan zat Benzo pada minuman tersebut,
BNN telah mengirim sampel ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Pekanbaru.
"Secara
pasti sedang uji lab di BPOM. Sudah beberapa hari lalu. Kira-kira reaksi
seperti itu dan kandungan membahayakan apa tidak. Kalau bahaya itu kewenangan
BPOM," pungkasnya.
Sumber : jawapos.com