Setelah Dijatuhkan Sanksi Berat, Ini 12 Poin yang Dikeluhkan Bobotoh
Sabtu, 13 Oktober 2018
Edit
Ribuan orang yang
tergabung dari berbagai elemen Bobotoh menggelar aksi bertajuk di depan Gedung
Jalan Diponogoro, Kota Bandung. © Arif Rahman/INDOSPORT
INDOSPORT.COM- Sejumlah pendukung setia Persib Bandung, Bobotoh, telah
menggelar aksi bertajuk ‘Bandung Melawan Part 1’ di depan Gedung Jalan
Diponogoro, Sabtu (13/10/18).
Aksi
tersebut dilakukan karena menurut seluruh elemen Bobotoh, sanksi yang diberikan
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terlalu berat.
Karena
Bobotoh dilarang menemani Persib bertanding di laga kandang atau tandang hingga
akhir musim 2018. Tim kesayangan mereka pun dilarang menggelar pertandingan di
dalam Pulau Jawa.
Bobotoh
pun telah merilis 12 poin yang mereka keluhkan atas keluarnya sanksi yang
diberikan Komdis PSSI untuk Persib.
1.
Berikut 12 poin tuntutan Bobotoh dalam aksi Bandung Melawan Part 1:
Ribuan Bobotoh
menggelar aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponogoro, Kota Bandung, Sabtu
(13/10/2018).
1.
Kami merasa hukuman yang dijatuhkan kepada Persib dan Bobotoh lebih berat dari
sanksi pengurangan poin, misalnya, Dari segala aspek (baik bisnis, psikologis,
maupun sosial). Sanksi ini sudah terhitung berat, hampir tidak ada preseden
sanksi seperti sebelumnya
2.
Sejak awal kami merasa Persib dan Bobotoh pasti menerima sanksi. Dari awal
sejak pernyataan sikap kami dua minggu lalu, kami siap menerima apa pun
sanskinya, apalagi jika itu dilakukan dalam konteks melakukan koreksi total dan
perbaikan menyeluruh terkait kekerasan sepak bola.
3.
Sayangnya kami melihat sanksi yang diberikan kepada Persib, bobotoh panpel dan
pemain jauh dari semangat untuk melakukan koreksi total dan perbaikan menyeluruh
itu. PSSI hanya menghukum, hanya itu saja, tidak kurang dan tidak lebih.
4.
Kami tidak mendengar pernyataan atau melihat langkah kongkrit PSSI yang sedang
melakukan koreksi total dan perbaikan menyeluruh untuk mengatasi problem
kekerasan suporter ini.
Ribuan orang yang
tergabung dari berbagai elemen Bobotoh menggelar aksi bertajuk di depan Gedung
Jalan Diponogoro, Kota Bandung.
5.
Misalnya kami tidak mendengar penyataan resmi yang jelas dan tegas bahwa
hukuman kepada Persib ini juga pasti akan diberlakukan menyeluruh kepada
seluruh peserta kompetisi di bawah PSSI di musim-musim mendatang. Kami juga
tidak mendengar dan melihat PSSI mengumpulkan seluruh klub dari semua level
guna mensosialisasikan hukuman kepada Persib ini akan diberlakukan kepada
seluruh peserta liga di semua level.
6.
Kasus kekerasan suporter ini jauh lebih akut dan laten karena terjadi bertahun-tahun
lamanya di berbagai kota. Kami menganggap PSSI tidak bisa lepas tangan begitu
saja dan sangat tidak patut PSSI menimpakan semua kesalahan hanya kepada
suporter (bobotoh maupun suporter lainnya)
7.
PSSI adalah otoritas tertinggi sepak bola di negeri ini. Kewenangan PSSI
memungkinan untuk melakukan banyak hal dan oleh karenanya PSSI wajib untuk ikut
aktif mencegah kekerasan antar suporter. Kami menuntut PSSI secara serius
menjelaskan solusi dan langkah-langkah antisiapasi keselamtan dan keamanan
suporter sepak bola yang kongkrit dan detail serta transparan dan hal itu harus
dituangkan mendalam dalam manual liga atau peraturan turunan lainnya.
8.
PSSI juga harus melakukan koreksi total bahwa hukuman yang tebang pilih,
hukuman yang berbeda-beda dengan kasus serupa adalah satu masalah yang
memperuncing hubungan suporter. PSSI selalu menggangap pemain, klub dan
suporter sebagai sapi perah penghasil uang denda, sehingga pendekatan reaktif
(yaitu menghukum) selalu menjadi jalan pntas penyelesasian.
Ribuan Bobotoh
menggelar aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponogoro, Kota Bandung, Sabtu
(13/10/2018).
9.
Rangkap jabatan di klub dan di PSSI/Operator Liga adalah juga akar masalah yang
membuat hubungan antar suporter selalu panas, penuh kecurigaan dan saling
tuding menuding yang bisa berujung perdebatan di dunia maya yang akhiranya
berdampak kekerasan di dunia nyata
10.
Masalah kekerasan suporter ini hanya bisa diselesaikan bersama-sama melakukan
intropeksi diri dan koreksi ke dalam dan tidak menyalahkan suporter atau klub.
PSSI adalah bagian dari persoalan ini dan PSSI harus juga menjadi bagian dari
solusianya.
11.
Kepada PT Persib Bandung Bermartabat sebagai pengelola Persib, kami minta untuk
menempuh semua kemungkinan pasca hasil banding. lakukan upaya hukum secara
elegan dan bermartabat, tanpa mengurangi rasa hormat dan rasa penyesalan kepada
keluarga korban
12.
Kepada seluruh bobotoh Persib dimanapun, kami menyerukan untuk tidak
terprovokasi atau mengutarakan ujaran-ujaran kebencian terhadap siapa pun/tim
apa pun yang bisa memperkeruh keadaan. Tetap tenang, rapatkan barisan dan bukti
bahwa kita sedang dan akan terus memberbaiki diri. Sikap tenang dibutuhkan
untuk menjaga hubungan sesama suporter tidak menjadi semakin runcing.
Sumber : indosport.com